RENCANA STRATEGIS
PROGRAM STUDI PERBANKAN
SYARIAH
Tahun 2015-2019
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN PALANGKA RAYA
Puji Syukur ke hadlirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas berkah rahmatNya
sehingga terselesaikan susunan Rencana
Strategis Program Studi
Studi
Perbankan Syariah FEBI IAIN Palangka Raya
2015-2019.
Rencana Strategis Program Studi Perbankan Syariah FEBI IAIN Palangka Raya
periode 2015-2019 ini merumuskan kembali visi, misi, tujuan, dan sasaran,
beserta program-program yang akan dijalankan selama empat tahun ke depan. Dalam
penyusunan Renstra ini
terdapat banyak penyesuaian yang dilakukan dalam rangka mendorong pencapaian
tujuan jangka panjang untuk menjadi lembaga pendidikan bisnis yang memiliki
reputasi tingkat Asia pada tahun 2020. Evaluasi-evaluasi strategis atas capaian
di masa lalu telah dilakukan secara menyeluruh dalam proses penyusunan Renstra
2015-2019 ini.
Dari Renstra
2015-2019 ini
diharapkan dapat diidentifikasi kondisi
Program
Studi Perbankan Syariah mulai dari akademik termasuk dosen, staf pendukung,
mahasiswa sampai dengan kondisi
non akademik seperti
sarana prasarana perkuliahan sehingga
dapat diindentifikasi analisis
internal dan eksternal
serta diperoleh arahan pengembangan
berupa rencana strategis
untuk Program Studi Perbankan Syariah untuk jangka
waktu lima tahun kedepan.
Rencana Strategis Program Studi perbankan Syariah FEBI IAIN Palangka Raya
untuk periode 2015-2019 ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan komitmen bagi
seluruh civitas akademika di lingkungan Program Studi perbankan Syariah untuk
lebih berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita IAIN Palangka Raya sebagai Research University pada tahun 2035.
Palangka Raya,
Ketua Program Studi
MUZALIFAH
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Studi perbankan Syariah merupakan salah satu program studi yang berada dibawah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya. Sejarah berdirnya Program Studi perbankan
Syariah berawal dengan keberadaan Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam IAIN
Palangka Raya setelah adanya perubahan
status dari STAIN Palangka Raya menjadi IAIN palangka Raya.
Program Studi perbankan Syariah telah mengambil langkah strategis untuk
menjawab berbagai tantangan dengan membuat berbagai rangkaian keputusan yang
dituangkan dan dirangkum dalam naskah atau dokumen Rencana Strategis terkait dengan
penguatan dan pengembangan kelembagaan yang berupaya menyesuaikan diri terhadap
kebutuhan industri, persaingan global dan kemajuan IPTEK. Program studi perbankan
Syariah dikenal sebagai pusat kajian dan pengembangan pendidikan perbankan syariah
di Indonesia. Adanya pengakuan tersebut maka Program Studi perbankan Syariah
ingin memperkuat eksistensi serta relevansi terhadap pandangan masyarakat dengan
merumuskan visi, misi dan tujuan baru untuk masa periode 2015-2019.
Dengan diperolehnya beberapa penghargaan dan prestasi yang diraih oleh
institusi, dosen maupun mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional,
maka Program Studi perbankan Syariah semakin tertantang untuk memperoleh penghargaan dan prestasi-prestasi
yang lain. Berdasarkan hasil capaian sebelumnya, Program Studi perbankan
Syariah telah memiliki dasar yang kuat atau trigger
untuk merumuskan pengembangan dan penguatan kelembagaan agar menjadi lebih baik
lagi.
1.2 Visi, Misi Tujuan dan Sasaran
Dalam upaya mendukung IAIN Palangka Raya menjadi Research University dan
mendukung visi Fakultas ekonomi dan bisnis islam, maka Program Studi Ekonomi
Syariah telah menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran sebagai berikut:
1. Visi
“Berkarakter di sektor keuangan syariah dan unggul di era
masyarakat perbankan 2020”
Berikut
penjelasan rumusan visi tersebut.
a. Rumusan berkarakter memiliki
pengertian bahwa sivitas akademika Prodi Perbankan Syariah berpendirian teguh
kepada Al-Qur’an dan Hadits dalam bersikap dan berbuat.
b. Rumusan unggul adalah
memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan prodi perbankan syariah
diluar IAIN Palangka Raya.
c. Rumusan era masyarakat perbankan
memiliki pengertian bahwa suatu masa masyarakat dapat dengan mudah memperoleh
informasi yang terkait dengan jasa keuangan khususnya perbankan serta alat
pembayaran.
2. Misi
a.
Menyelenggarakan pendidikan dengan pendekatan
competency based training dan
penguasaan konsep dalam bidang perbankan syariah;
b.
Menyiapkan tenaga ahli di bidang perbankan
syariah;
c. Menyiapkan
tenaga perbankan syariah yang profesional untuk pengembangan perbankan syariah dan
lembaga keuangan syariah non bank
3. Tujuan
Program
Studi Perbankan Syariah memiliki beberapa tujuan berdasarkan misi, yaitu:
- Menghasilkan lulusan yang profesional berdasarkan nilai-nilai ketakwaan
- Mencetak Sarjana Ekonomi (Gelar Akademik S.E) profesional dalam bidang perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah non-bank.
- Menghasilkan konsultan keuangan bank syariah, bankir, dan wirausahawan dengan kompetensi:
1)
Memiliki
Kemampuan di
bidang Perbankan Syariah;
2)
Memiliki
kecakapan dalam memberikan masukan (advise) terkait keuangan syariah;
3)
Memiliki
kecakapan dalam mengelola usaha di bidang keuangan;
4)
Mampu
mendesain dan melaksanakan pengelolaan perbankan Syariah;
5)
Mampu
memberikan saran dan solusi terkait masalah keuangan syariah;
6) Mampu mengelola usaha secara mandiri.
4. Sasaran
- Mewujudkan pendidikan dan pembelajaran Perbankan Syariah yang profesional berakhlak mulia.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat
- Terciptanya pengelolaan dan pelayanan akademik yang optimal dengan manajerial yang profesional dan kompetitif.
- Mencetak lulusan yang memiliki kompetensi, mandiri, dan profesional dengan komitmen yang kuat dalam bidang Ilmu Perbankan Syariah.
- Mewujudkan kerjasama regional, nasional dan internasional dalam pengembangan keilmuan Perbankan Syariah.
BAB II
LANDASAN DASAR
2.1 Landasan Filosofis
Program Studi Perbankan Syariah IAIN Palangka Raya merupakan unit pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan pada
program sarjana. Program Studi Ekonomi
Syariah menjalankan fungsinya sebagai institusi pendidikan tinggi berasaskan
Pancasila sebagai falsafah bangsa dan ideologi Negara, serta berlandaskan pada
Undang-Undang Dasar 1945 dan undang-udang/peraturan yang berlaku sejalan dengan landasan filosofis dari IAIN Palangka Raya. Dalam menjalankan fungsi sebagai institusi pendidikan tinggi, Program Studi
Perbankan Syariah melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat untuk mewujudkan cita-cita
pada pembukaan UUD 1945, yaitu “memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa”, serta meningkatkan martabat manusia dan mutu kehidupan berlandaskan iman
dan taqwa. Selanjutnya, Program Studi Perbankan Syariah dikembangkan untuk menjadi "Centre
of Excellence" pendidikan perbankan syariah di
lndonesia.
2.2 Landasan Institusional
Seluruh program dan kebijakan Program Studi Perbankan Syariah direncanakan sejalan dengan Renstra Fakultas dan IAIN Palangka Raya
dengan mengacu pada perencanaan strategi dan pilar pendidikan nasional. Dengan
demikian, maka perencanaan program studi perbankan syariah merujuk pada kebijakan-kebijakan
pendidikan nasional yang digariskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia khususnya pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam.
Landasan-landasan institusional dimaksud dijelaskan pada bagian berikut.
2.2.1 Pilar Pendidikan Nasional
Pilar strategis pembangunan pendidikan nasional secara terus menerus dan
berkelanjutan mengalami perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan dinamika
perkembangan lingkungan pendidikan baik dalam konteks nasional maupun
internasional. Pada renstra pendidikan nasional tahun 2004-2009 telah
digariskan tiga pilar pendidikan nasional yang meliputi: 1) pemerataan dan
perluasan akses, 2) Peningkatan mutu, elevansi, dan daya saing, dan 3)
Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Pada
perkembangannya, renstra pembangunan pendidikan nasional tahun 2010-2014
mengemukakan 19 pilar pembangunan pendidikan dan kebudayaan sebagai berikut:
1.
Pendidikan agama serta akhlak
mulia
2.
Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi
3.
Proses pembelajaran yang
mendidik dan dialogis
4.
Evaluasi, akreditasi dan
sertifikasi pendidikan yang memberdayakan
5.
Peningkatan profesionalitas
pendidik dan tenaga kependidikan
6.
Penyediaan sarana belajar yang
mendidik
7.
Pembiayaan pendidikan sesuai
dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan
8.
Penyelenggaraan pendidikan yang
terbuka dan merata
9.
Pelaksanaan wajib belajar
10. Pelaksanaan otonomi satuan pendidikan
11. Pemberdayaan peran masyarakat
12. Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional
14. Peningkatan kesadaran dan pemahaman jati diri dan karakter bangsa
15. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keragaman, serta kreatifitas
nilai budaya, tradisi, kepercayaan,sejarah, seni, dan film
16. Peningkatan kualitas pengelolaan, pelindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan warisan budaya
17. Peningkatan internalisasi dan diplomasi budaya
18. Pengembangan sumberdaya budaya
19. Peningkatan sarana dan prasarana kebudayaan
Dalam hal pembangunan
pendidikan nasional, maka 19 pilar di atas dapat diterjemahkan ke dalam 5 fokus
utama pilar pendidikan nasional sebagai berikut:
1.
Ketersediaan pelayanan pendidikan. Dalam hal ini perlu
untuk dicermati kecukupan kapasitas untuk mengakomodir anak Indonesia yang mau
bersekolah melalui ketersediaan jalur-jalur pendidikan
2. Keterjangkauan
kapasitas yang tersedia. Pilar ini menggarisbawahi pentingnya akses terhadap
kapasitas yang tersedia untuk dijangkau baik oleh siswa maupun orang tua siswa
3.
Mutu pelayanan pendidikan yang
terjangkau dan tersedia. Mutu pelayanan pendidikan diyakini sebagai salah satu
faktor yang menentukan kualitas anak didik
4.
Kesetaraan layanan pendidikan.
Kesetaraan dalam konteks ini diterjemahkan sebagai kesetaraan layanan
pendidikan di desa dan di kota, kesetaraan gender, dan kesetaraan dalam
sosial-ekonomi
5.
Keterjaminan, yaitu bagaimana
keempat hal di atas dapat dilaksanakan secara operasional
2.2.2 Misi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014
Berikut
adalah misi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang dijadikan sebagai salah
satu dasar penyusunan Renstra Program Studi Ekonomi syariah:
3
Meningkatkan Ketersediaan
Layanan Pendidikan (Availability)
4
Memperluas Keterjangkauan
Layanan Pendidikan (Affordability)
5
Meningkatkan Kualitas/Mutu dan
Relevansi Layanan Pendidikan (Quality)
6
Mewujudkan Kesetaraan dalam
Memperoleh Layanan Pendidikan (Equity)
7
Menjamin Kepastian Memperoleh
Layanan Pendidikan (Assurance)
8
Mewujudkan Kelestarian dan
Memperkukuh Kebudayaan Indonesia (Sustainability)
3.1.3 Renstra DIKTIS
Pendidikan yang
diamanahkan kepada kita memiliki 2 tujuan. Pertama, memberi akses
seluas-luasnya kepada anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan. Kedua,
pendidikan yang diberikan tersebut
adalah pendidikan yang berkualitas," demikian pernyataan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengawali arahannya pada acara pembukaan
Workshop Penyusunan Renstra Ditjen Pendidikan Islam 2015-2019.
Di
hadapan para peserta yang
terdiri dari para pejabat eselon 2, 3 dan 4 di lingkungan Ditjen Pendis serta
tim penyusun Renstra Pendis 2015-2019, Kamaruddin menyampaikan bahwa Renstra
Pendis akan memiliki peran untuk menentukan arah kebijakan Pendidikan Islam
selama 5 tahun ke depan. Target
masing-masing direktorat untuk 5 tahun ke depan harus dapat diukur. Contohnya
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis), memiliki target jumlah
mahasiswa PTKI pada tahun 2019 sebanyak 1
juta orang. Untuk mencapai target tersebut, konsekuensinya anggaran harus
tersedia untuk menambah sarana prasarana, pendidik dan kurikulum.
Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan akan
ada PTKI yang
bisa masuk ke dalam peringkat 500 besar perguruan tinggi terbaik di dunia. Oleh
karenanya, harapan
Direktorat Diktis dapat merancang program-program terobosan yang cerdas,
seperti Program Pembibitan Dosen yang sudah terbukti mampu menghasilkan para
alumni yang saat ini banyak memegang peran penting dalam dunia pendidikan.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN
DAN STRATEGI
3.1 Isu Strategis Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015
Berlangsungnya proses integrasi
regional yang melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara melalui ASEAN Economic Community (AEC/MEA) 2015
merupakan sebuah milestone bagi
negara-negara di kawasan ASEAN yang berimplikasi terhadap pengembangan dan
penguatan daya saing dalam suatu kawasan yang diperkirakan memiliki 900 juta
populasi. Elemen-elemen ketahanan bagi suatu negara meliputi: ideologi,
politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan, maupun pertahanan dan
keamanan. Melalui MEA ini
ketahanan suatu negara akan diuji dalam hal daya saing untuk berkompetisi di ranah regional.
Pendidikan tinggi merupakan salah
satu pilar yang akan diuji dalam proses tumbuh kembangnya daya saing di kawasan
ini. Relevansi antara pendidikan tinggi dengan tingkat daya saing sangat
signifikan mengingat pendidikan tinggi yang laksanakan oleh Universitas,
Institusi maupun Sekolah Tinggi akan menghasilkan output yang akan berkontribusi terhadap industri, masyarakat maupun
negara secara holistik. Dalam hal ini,
pendidikan bisnis yang diselenggarakan oleh PRODI PBS IAIN Palangka Raya
memegang peranan penting dalam menghasilkan output lulusan yang memiliki
kemampuan profesional dan berdaya saing dalam rangka integrasi regional ASEAN.
Sejalan dengan penumbuhan dan
pengembangan daya saing, PRODI PBS memiliki visi untuk menjadi “Berkarakter di Sektor Keuangan Syariah dan
Unggul di Era Masyarakat Perbankan 2020”, maka PRODI PBS memiliki
komitmen untuk berkontribusi terhadap masyarakat, perbankan, industri maupun pemerintah
untuk menyediakan tenaga-tenaga
ahli untuk menjadi future business leader
dengan mengedepankan integritas dan menjunjung tinggi etika profesionalisme.
Lebih lanjut, MEA akan memberikan implikasi yang positif bagi lembaga karena harus memiliki
kemampuan berkembang dengan mengedepankan inovasi di bidang administrasi
bisnis. Dalam kaitan tersebut, ada beberapa isu penting yang terkait dengan Isu strategis yang muncul sebagai akibat dari
adanya integrasi ekonomi secara regional ASEAN bagi PRODI PBS, antara lain:
1. Terintegrasinya
lapangan kerja dan industri maupun pengembangan bisnis yang melintasi batas
negara (national border) yang
berimplikasi terhadap kebutuhan tenaga kerja yang memiliki standar mutu dan
berdaya saing.
2. Tereduksinya
batas-batas antar wilayah dalam perdagangan yang berimplikasi terhadap
kebutuhan persaingan yang semakin terbuka.
3. Jumlah
pertumbuhan populasi yang ditandai dengan peningkatan demografi pada usia
produktif yang berimplikasi pada kebutuhan peningkatan angka partisipasi kasar
pada pendidikan tinggi, khususnya di bidang administrasi bisnis.
Berdasarkan identifikasi isu-isu strategis MEA dan
perkembangan lembaga keuangan, maka PRODI PBS menyusun strategi-strategi
capaian sebagai sinkronisasi antara visi dan misi yang telah ditetapkan, antara
lain:
1. Mempersiapkan dan
menyediakan tenaga-tenaga yang memiliki kapabilitas, skill dan berdaya saing dalam bidang administrasi bisnis dalam
menghadapi persaingan global.
2. Memperkuat
lembaga PRODI PBS dalam menghadapi
persaingan secara regional di tingkat ASEAN dan Internasional.
3. Memperkuat citra
kelembagaan secara internasional dengan mengedepankan pemikiran yang lebih outward looking sebagai acuan untuk
memperkuat posisi tawar lembaga PRODI PBS secara internasional.
3.2 Pengembangan Kapasitas Lembaga
Isu strategis MEA berimplikasi pada kesiapan lembaga
dalam mempersiapkan diri menghadapi era integrasi
perekonomian regional. Kesiapan lembaga dalam menghadapi isu-isu strategis
tersebut membawa dampak terhadap tuntutan proaktivitas lembaga. Proaktivitas
lembaga tersebut diwujudkan dengan membangun dan mengembangkan jejaring pada
level internasional. Kerjasama yang selama ini telah di inisiasi khususnya yang berkaitan dengan tri-dharma
pendidikan tinggi, dapat diperkuat dengan kerjasama yang lebih intens disamping
inisiasi pengembangan kerjasama baru antar lembaga di tingkat nasional maupun
internasional.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan
tinggi, PRODI PBS diharapkan mampu meningkatkan brand equity di masyarakat dan industri dengan mengembangkan mutu
akademik yang yang
memiliki keterampilan profesional, berintegritas, beretika, berdedikasi dan
berdaya saing. Dengan memperkuat brand
equity, maka PRODI PBS akan mampu bersaing dengan institusi dan dikenal
luas baik secara nasional maupun internasional. Hal ini dapat dicapai dengan
meningkatkan mutu kelembagaan baik secara akademis maupun profesional dengan
memperkuat fungsi kelembagaan.
Beberapa kerjasama strategis di
bidang tridharma perguruan tinggi maupun profesional yang terintegrasi dengan
industri yang dapat dilakukan oleh PRODI PBS dalam pengembangan
kelembagaan,antara lain:
1. Pengembangan
kerjasama di bidang akademik dengan beberapa lembaga pendidikan tinggi di
tingkat internasional untuk mengembangkan kapasitas dosen PRODI PBS
2. Pengembangan
kerjasama di bidang akademik dengan lembaga pendidikan tinggi di tingkat
internasional melalui mekanisme academic
dan student exchange guna
meningkatkan mutu akademis PRODI PBS
3. Pengembangan
kerjasama di bidang penelitian dengan lembaga pendidikan tinggi di tingkat
internasional melalui joint research
maupun publikasi ilmiah untuk menambah posisi tawar dan meningkatan eksposur
kelembagaan
4. Pengembangan
kerjasama di bidang pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan jejaring
dengan lembaga pemerintah, organisasi non-profit maupun industri guna memberikan
nilai tambah dan kemanfaatan lembaga di masyarakat
5. Pengembangan
kapasitas lembaga dengan membangun dan mengembangkan jejaring dengan industri,
asosiasi profesi untuk mengembangkan kapasitas lembaga pada pendekatan yang
lebih bisnis-sentris
6. Pengembangan brand equity dan eksposur kelembagaan
dengan keterlibatan lembaga dalam kegiatan-kegiatan profesional melalui
penguatan fungsi strategis laboratorium dan lembaga kajian
3.3 Outcome Peserta Didik
Pendidikan yang relevan dan
berkualitas tinggi berperan sangat penting untuk meningkatkan daya saing
regional terkait upaya
mendukung pembangunan negara. Hal tersebut menuntut
pendidikan tinggi untuk turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan melengkapi lulusanya untuk memiliki ketrampilan teknis (hard skill), dan
kemampuan untuk berpikir analitis, berkomunikasi, serta bekerjasama dalam tim
yang dirangkum sebagai sebagai ketrampilan lunak (soft skills).
Pendidikan memiliki korelasi yang
tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika negara telah memiliki
industri yang maju dan ekonomi yang berkembang maka perlu ditunjang oleh
tingkat pendidikan masyarakatnya. Pendidikan yang bermutu mampu meningkatkan
produktifitas tenaga kerja melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan.
Peran pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi akan terlihat ketika penambahan
tenaga kerja yang memiliki produktifitas tinggi sehingga tenaga kerja produktif
hasil pendidikan yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
meskipun tidak secara langsung. Namun dengan adanya pendidikan ini efek pengali
terhadap pertumbuhan ekonomi akan
menjadi besar serta berkelanjutan.
Peran PRODI PBS dalam menunjang
peran pendidikan tinggi untuk membangun negara yang berdaya saing adalah dengan
mencetak lulusan yang memiliki kompetensi sesuai keilmuan dan berkemampuan
dalam menerapan keilmuannya didalam masyarakat yang ditunjang dengan jiwa
entrepreneurhip.
Beberapa strategi yang dikembangkan
oleh PRODI PBS didalam menunjang tercetaknya lulusan peserta didik yang berdaya
saing adalah sebagai berikut:
1. Merubah kurikulum
PRODI PBS yang berpedoman pada Kurikulum Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI)
sehingga upaya dalam mencetak lulusan yang berdaya saing yang terintegrasi
dengan tujuan Pendidikan Tinggi yaitu sesuai dengan target standar kompetensi
lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, serta standar
penilaian pembelajaran.
2. Melaksanakan
evaluasi kegiatan pembelajaran merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk
mengevaluasi semua kegiatan dan proses pembelajaran dengan mencocokan relavansi
dari kebutuhan industri maka daya saing lulusan peserta didik dapat cepat
diserap oleh masyarakat.
3. Peningkatkan mutu
peserta didik melalui pembekalan di bidang non-akademik juga diharapkan mampu
menunjang dalam mencetak lulusan yang berdaya saing dan berjiwa entrepreneur.
BAB IV
KEBIJAKAN
DASAR, RENCANA ROGRAM DAN KEGIATAN
4.1 Kebijakan Dasar
Kebijakan Dasar dalam penyusunan
Rencana Program dalam RENSTRA Prodi PBS ditetapkan berlandaskan visi FEBI
yaitu “Berkarakter di sektor keuangan syariah dan unggul di era masyarakat
perbankan 2020”. Untuk mencapai hal itu institusi diharapkan mampu
menghasilkan lulusan yang memiliki integritas dan berdaya saing. Institusi juga
mampu menghasilkan produk yang mampu berkontribusi terhadap dunia akademis
maupun industri. Dan mampu menyelenggarakan standar pendidikan bertaraf
Internasional. Karena itu kebijakan dasar Prodi PBS didasarkan melalui
akselerasi langkah dalam bidang-bidang berikut:
1.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
2.
Peningkatan Kompetensi dan Jumlah Dosen Pengajar
3.
Pembaharuan Kurikulum Berbasis KKNI
4.
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penelitian &
Publikasi Ilmiah
5.
Peningkatan Kerjasama Pendidikan Terhadap Industri, dan lembaga Keuangan
6.
Peningkatan Kualitas Sistem Pelayanan, Operasional dan
Fasilitas Pendukung Modern.
4.2 Rencana Program dan Kegiatan
Program ini dirancang untuk mencapai
visi dan misi Prodi PBS hingga 5 (lima) tahun ke depan (2015-2019). Visi dan
misi tersebut diharapkan dapat dicapai melalui rancangan program sebagai berikut:
4.1.1 Peningkatan
Kualitas Pembelajaran
Bidang ini dilaksanakan dengan lima program dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
1.
Program Peningkatan Soft
& Hard Skill Mahasiswa melalui Pengembangan Laboratorium
a.
Integrasi Kurikulum Perkuliahan dengan Kegiatan
Laboratorium
b.
Kegiatan Rutin Peningkatan Skill Mahasiswa
c.
Pengembangan Program Laboratorium Baru
2.
Program Peningkatan Prestasi Akademis Mahasiswa di Bidang
Akademis
a.
Meningkatkan keikutsertaan Mahasiswa dalam lomba Akademis
b.
Pembinaan peserta LKTI
3.
Program Peningkatan Kualitas Bimbingan Skripsi
a.
Penentuan jumlah mahasiswa konsentrasi sesuai rasio
konsentrasi dengan rasio dosen konsentrasi
b.
Evaluasi & monitoring pembimbingan skripsi
c.
Evaluasi panduan penyusunan skripsi
d.
Sosialisasi pengajuan dan penulisan skripsi
e.
Penerbitan jurnal secara berkala
- Penerbitan modul perkuliahan
a.
Program Kuliah Dosen Tamu
b.
Mengundang praktisi untuk mengadakan perkuliahan di dalam
kelas maupun laboratorium
- Program Monitoring Perkuliahan
a.
Monitoring kesesuaian RPKPS
b.
Evaluasi Pencapaian output
c.
EPOM
d.
Evaluasi Performance Mengajar
e.
Evaluasi Perkembangan Mahasiswa
f.
Monitoring Berita Acara Perkuliahan
- Peningkatan Kompetensi Dosen Pengajar
Bidang ini
dilaksanakan dengan dua program dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a.
Program Pelatihan untuk Peningkatan Kompetensi Bidang UMUM
1)
Pemetaan Kompetensi
2)
Seminar Akademik
3)
Pelatihan Jurnal Internasional
4)
Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing
5)
Pekerti
6)
Applied Approach
7)
Training System Thinking
8)
Training Canvas Business Model
9)
Training Business Start up
b.
Program Pelatihan untuk Peningkatan Kompetensi Bidang SDM
1)
Training Leadership
2)
Training Beban Kinerja
3)
Good Corporate Governance
4)
Balance Score Card untuk Kinerja
5)
Training Key Performance Index
6)
Standar kompetensi jabatan
7)
perhitungan gaji
8)
talent pool
9)
training need assesement
10)
motivator
11)
pengembangan karyawan
12)
fit and proper test
13)
Training Keuangan SDM
14)
Training Sistem Informasi SDM
15)
Training Upah Kerja
16)
Training Motivasi kerja
c.
Program Pelatihan untuk Peningkatan Kompetensi Bidang FINANCE
1)
Training Investasi dan Pasar Modal
2)
Training Bisnis dan Keuangan Syariah
3)
TOT Zahir Accounting
4)
Training Financial Decision,
5)
Seminar Etika Bisnis
6)
Training Corporate Governance
7)
Training Green Banking and Finance
8)
Financial Management and Entrepreneurship
d.
Program Pelatihan untuk Peningkatan Kompetensi Bidang MARKETING
1)
Training Marketing/Competitor Inteligence
2)
Training E- Marketing - E-business
3)
Training CRM
4)
Training Riset Etnografi
5)
Training Penelitian Pasar
6)
Seminar UMKM
7)
Seminar Penjualan dan Distribusi Pemasaran
8)
Seminar Brand & Komunikasi Pemasaran
9)
Seminar Business to Business
10)
Seminar Political Marketing
e.
Program Pelatihan untuk Peningkatan Kompetensi Bidang SIM
1)
Training Database Management
2)
Training Keperbankanan
3)
Training Knowledge Management
4)
Training Entreprise Resource Planning
5)
Seminar Manajemen Data
7.
Program Peningkatan Partisipasi Dosen dalam Asosiasi
Keprofesian
a.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
b.
Asosiasi Dosen Indonesia (ADI)
c.
Asociation Dosen Hukum Perdata
- Pembaharuan Kurikulum
Bidang ini dilaksanakan dengan dua program dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1)
Workshop Pembaharuan Kurikulum
a)
Evaluasi Kurikulum
b)
Penyesuaian RPKPS
c)
Analisis kompabilitas & kebutuhan pasar tenaga kerja
d)
Publikasi & hearing
dengan industri
2)
Program Peningkatan Kualitas Penelitian Mahasiswa
a)
Perancangan Penelitian yang berbasis pada Pohon
Penelitian
b)
Sosialisasi & Implementasi Penerapan Judul Skripsi
berdasarkan Pohon Riset
c)
Evaluasi & Monitoring Penerapan Riset berdasarkan
Pohon Riset
d)
Penyelarasan penelitian mahasiswa dengan penelitian dosen
e)
Peningkatan Riset Mahasiswa menggunakan Metodologi
Terapan
4.1.2 Peningkatan
Kualitas dan Kuantitas Penelitian
Bidang ini dilaksanakan dengan dua program dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
- Inisiasi Kerjasama dalam pendidikan dan penelitian dengan Universitas Luar Negeri
a.
UUM Malaysia
b.
Prince of Songkla University Thailand
c.
Madin Academy India
2.
Program Peningkatan Publikasi dan Partisipasi Dosen di
Forum Ilmiah
a.
Tingkat Regional
b.
Tingkat Nasional
c.
Seminar Internasional
3.
Peningkatan Linkage
Pendidikan Terhadap Industri
Bidang ini
dilaksanakan dengan dua program dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a.
Membentuk Jaringan Kerjasama dengan Industri baik
Perusahaan Swasta maupun BUMN/BUMD
b.
Road Show Kerjasama Perusahaan Pemerintah daerah
c.
Kerjasama pengelolaan program CSR Perusahaan
d.
Mengembangkan program magang komprehensif berdasarkan
pendekatan proyek
e.
MOU untuk tempat Magang dan Penelitian
4.1.3 Peningkatan
Kualitas Sistem Pelayanan, Operasional dan Fasilitas Pendukung Modern.
Bidang ini dilaksanakan dengan enam program dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
1.
Program Monitoring Evaluasi Lulusan & Penetapan
Standar Mutu Output
a.
Tracer Study
b.
Evaluasi Learning Outcome
c.
Pembaharuan KKNI
2.
Program Pengembangan Materi Perkuliahan
a.
Penyusunan Modul atau Buku Ajar
3.
Program Digitalisasi Pelayanan Mahasiswa
a.
Digitalisasi surat-surat pengurusan magang dan skripsi
b.
Peningkatan kemampuan tenaga kependidikan di bidang IT
untuk mendukung digitalisasi
4.
Inisiasi pengajuan akreditasi bertaraf internasional
a.
ACBSP (The Accreditation Council for Business School and
Programs
b.
EQUIS (European Quality Improvement System)
5.
Modernisasi Sarana-Prasarana Pembelajaran
a.
Perpustakaan berbasis digital dan entertainment (Cafe
Library)
b.
Common Study Area
c.
Penambahan CCTV
d.
Pengadaan buku
e.
Pengadaan majalah
f.
Pengadaan jurnal
g.
Pengadaan handbook
h.
E-learning
i.
Blog dosen dan mahasiswa
6.
Modernisasi Sarana-Prasarana Kelas
a.
Pengadaan komputer dan LED TV 60 Inchi di tiap kelas
b.
Pembaharuan alat pembelajaran di dalam kelas
c.
Pembangunan kelas bertaraf Internasional
7.
Peningkatan Fasilitas Laboratorium
a.
Penyediaan Perangkat Hardware
b.
Pangadaan perangkat Software
BAB V
ANALISIS
SITUASI
Perumusan
program dan strategi
pencapaian sasaran Program
Studi Perbankan Syariah IAIN Palangka Raya dilakukan dengan
mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan melalui
anasilis SWOT. Analisis yang dilakukan yaitu analisis terhadap kekuatan dan
kelemahan Program Studi Perbankan Syariah, kemudian menganalisis peluang dan
tantangan baik internal maupun eksternal yang akan dihadapi oleh Prodi PBS.
Analisis SWOT
merupakan salah satu
teknik analisis yang
digunakan untuk menginterprestasikan wilayah perencanaan, khususnya
dalam kondisi yang sangat kompleks
dimana faktor eksternal dan internal dipadukan dan memegang peranan yang sama
pentingnya. Penggambaran tiap elemen sesuai komponenkomponen SWOT adalah
meliputi sebagai berikut.
1.
Kekuatan (strenght), yaitu mendeskripsikan kondisi
dari tiap-tiap elemen yang sudah ada dan dianggap sebagai suatu hal yang sudah
baik.
2.
Kelemahan
(weakness), yaitu mendeskripsikan hal-hal yang dianggap menjadi permasalahan
yang dapat menjadi hambatan
3.
Peluang (opportunity), yaitu mendeskripsikan
kondisi yang diperkirakan akan
terjadi dan dianggap
berpeluang untuk digunakan
dalam pengembangan potensi.
4.
Ancaman (threat),
yaitu mendeskripsikan kondisi
yang diperkirakan akan terjadi di masa mendatang.
Keempat
variabel di atas dibagi menjadi dua variabel yaitu eksternal auditdan internal
audit. Eksternal audit
adalah variabel di
masa depan yang
tidak dapat dikendalikan, yang
termasuk didalamnya adalah
Opportunity dan Threat sedangkan untuk variabel internal
audit yaitu variabel yang orientasinya masa kini dan bersifat dapat
dikendalikan, yang termasuk didalamnya adalah Strength atau kekuatan dan
Weakness atau kelemahan.
SWOT juga
digunakan untuk dapat
menetapkan tujuan secara
lebih realistis dan efektif,
serta merumuskan strategi
dengan efektif pula.
Dengan analisis SWOT ini dapat diketahui apa saja potensi atau kekuatan
yang dimiliki, kelemahan-kelemahan
yang ada, kesempatan
terbuka yang dapat
diraih dan juga ancaman yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Kekuatan dan kesempatan terbuka sebagai faktor positif dan kelemahan
serta ancaman sebagai faktor negatif. Dengan demikian, maka akan diperoleh
semacam strategi inti atau core strategy yang prinsipnya merupakan :
1.
Strategi
untuk memanfaatkan kekuatan dan kesempatan yang ada;
2.
Strategi
untuk mengatasi ancaman yang ada; dan
3.
Strategi
untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
Dalam
memanfaatkan SWOT, juga terdapat alternatif penggunaan yang
didasarkan
dari kombinasi masing-masing aspek sebagai berikut :
1. SO
(Strenght - Opportunity)
Memanfaatkan kekuatan
(S) secara maksimal
untuk meraih peluang (O).
2. ST
(Strengh - Thireat)
Memanfaatkan kekuatan
(S) secara maksimal
untuk mengantisipasi atau menghadapi
ancaman (T) dan
maksimal menjadikan ancaman sebagai peluang.
3. WO
(Weakness - Opportunity)
Meminimalkan
kelemahan (W) untuk meraih peluang (O).
4. WT
(Weakness - Threat)
Meminimalkan kelemahan
(W) untuk menghindari
secara lebih baik dari ancaman (T).
Tabel 5.1 Analisis SWOT Tata Pamong,
Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
Internal
Eksternal
|
Strength
(Kekuatan)
·
Ketua program
studi memiliki pengalaman manajerial organisasi
·
Pengambilan
keputusan dilakukan secara demokratis, transparan dan akuntabel
·
Prodi telah memiliki
sistem penjamin mutu akademik
|
Weakness (Kelemahan)
·
Adanya beban
ganda yang dimiliki ketua program studi yang juga sebagai dosen dengan tuntutan
BKD
·
Karakteristik
dosen yang heterogen.
·
Unit penjaminan
mutu belum banyak pengalaman mengingat
unit jaminan mutu masih berjalan beberapa tahun.
|
Opportunity (Peluang)
·
Bekerja sama
dengan perguruan-perguruan tinggi baik nasional maupun internasional
·
Peluang
penelitian-penelitian yang disediakan lembaga peyandang dana penelitian
nasional maupun internasional
·
Terbukanya
peluang yang luas di dalam proses menjalin kerjasama dan kemitraan
|
Strategi (S-O)
·
Meningkatkan
status akreditasi institusi AIPT untuk meningkatkan status akreditasi program
studi
·
Memanfaatkan
kerjasama dengan stakeholder untuk meningkatkan kemampuan (soft dan hard
skill) bagi mahasiswa dan dosen
·
Mengembangkan
strategi publikasi
|
Strategi (W-O)
·
Meningkatkan
koordinasi antar prodi dan dosen
·
Memperbaiki
system pelayanan kepada mahasiswa
·
Melakukan upaya
strategis untuk meningkatkan akreditasi prodi
|
Threats (Ancaman)
·
Tingginya
persaingan dalam bidang pendidikan
·
Perubahan kebijakan
pendidikan di tingkat
nasional dapat menghambat mahasiswa dalam proses akademis
·
Program Studi
sejenis di PT lain telah memiliki status akreditasi
|
Strategi (S-T)
·
Meningkatkan
sistem pelayanan
·
Meningkatkan
kualitas pembelajaran
·
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Prodi
Perbankan Syariah sebagai program studi yang baru
|
Strategi (T-W)
·
Mendukung
kegiatan prodi dan membangun kebersamaan
·
Membangun system
pengelolaan dan pelayanan prima
|
Tabel
5.2 Analisis SWOT dan Strategi Mahasiswa dan Calon Alumni
Internal
Eksternal
|
Strength (Kekuatan)
·
Pelayanan akademik
dan non akademik yang baik
menjadikan mahasiswa senang kuliah di Prodi PBS
·
Sistem penerimaan
mahasiswa yang ketat, sehingga mendapatkan mahasiswa yang unggul
·
Keragaman latar budaya mahasiswa dapat
meningkatkan mutu akademik
·
Peran pembimbing akademik agar mahasiswa tepat waktu menyelesaikan
studi
|
Weakness
(Kelemahan)
·
Kurangnya
sarana dan lembaga pendukung
·
Rendahnya
tradisi intelektual mahasiswa
·
Mahasiswa kurang
terlibat dalam menghadiri pengarahan, diskusi dan seminar baik
|
Opportunity
(Peluang)
·
Prodi PBS sebagai prodi yang berbasis pada
pengembangan keilmuan yang terintegrasi dengan ilmu perbankan syariah
·
Pasar tenaga
kerja di terbuka luas
·
Tingginya potensi
mahasiswa untuk berprestasi di tingkat
nasional maupun internasional
|
Strategi (S-O)
·
Pemberian pelatihan
pada mahasiswa dalam bidang
karya tulis, penelitian, bahasa asing dan ketrampilan perbankan
·
Melibatkan
Pemerintah, Industri, BUMN untuk meningkatkan kemampuan akademik maupun
ketrampilan
|
Strategi (W-O)
·
Meningkatkan pemanfaatan
fasilitas pendukung bagi mahasiswa
untuk menyalurkan kreativitas dan inovasi
·
Meningkatkan
pembinaan agar kualitas karya mahasiswa meningkat
|
Threats (Ancaman)
·
Tingkat persaingan lulusan dalam dunia kerja yang tinggi
·
Persaingan antar
universitas yang semakin tinggi dalam menarik minat calon mahasiswa yang
berkualitas
|
Strategi (S-T)
·
Meningkatkan daya
saing lulusan
·
Mengoptimalkan
peran laboratoium perbankan untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa
·
Menjalin
kerjasama dengan bank BUMN maupun swasta serta pemerintah guna tercapainya
keterserapan lulusan di dunia kerja
|
Strategi (T-W)
·
Meningkatkan
strategi dan upaya promosi
·
Memprioritaskan
mahasiswa dengan status ekonomi menengah ke bawah untuk meraih program
beasiswa dari Pemerintah, industri dll
·
Menegakkan aturan
persyaratan kelulusan
|
Tabel 5.3 Analisis SWOT Sumber
Daya Manusia
Internal
Eksternal
|
Strength (Kekuatan)
·
Kualifikasi
pendidikan dosen yang bergelar magister sebesar 70% dan doktor sebesar 30%
berdampak positif terhadap akademik mahasiswa
·
Komitmen dosen
dalam proses belajar mengajar sangat
tinggi
|
Weakness
(Kelemahan)
·
Standar rekrutmen
yang tinggi dengan kuota yang terbatas dikhawatirkan tidak dapat dipenuhi
·
Dosen yang
bergelar doktor yang memiliki aktifitas padat di luar prodi dan fakultas
·
Dosen yang
bergelar Doktor masih kurang
·
Dosen yang
memiliki sertifikasi pendidik masih terbatas
|
Opportunity
(Peluang)
·
Pengembangan
kerjasama luar negeri
·
Sistem rekrutmen
yang kredibel dan transparan
·
Tersedianya dana
dengan nominal yang cukup menarik untuk memicu semangat dosen untuk melakukan
penelitian dan pengabdian masyarakat
|
Strategi (S-O)
·
Meningkatkan
kompetensi dosen
·
Meningkatkan
penelitian, pengabdian pada masyarakat,
penulisan karya ilmiah, dan seminar tingkat nasional maupun
internasional
|
Strategi (W-O)
·
Memberi kesempatan
kepada seluruh dosen untuk
berpartisipasi di berbagai kegiatan yang
berkaitan baik untuk pengembangan akademik
maupun profesi
|
Threats (Ancaman)
·
Kebijakan rasio
dosen : mahasiswa
·
Standarisasi
pendidikan minimal dosen S2
·
Harapan
masyarakat/ pengguna jasa perguruan tinggi
atas kualifikasi dosen
yang terus meningkat
|
Strategi (S-T)
·
Mengatur
penempatan homebase dosen untuk memenuhi kebutuhan rasio dosen : mahasiswa.
·
Meningkatkan
kualifikasi dosen
|
Strategi (T-W)
·
Memberikan kemudahan
dalam studi lanjut S3 (Doktor)
dan jenjang karir
·
Memotivasi dosen
untuk mengajukan sertifikasi pendidik
|
Tabel 5.4 Analisis SWOT dan
Strategi Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
Internal
Eksternal
|
Strength (Kekuatan)
·
Adanya pelatihan-pelatihan (bahasa,
alat analisis, dan teknologi informasi) meningkatkan kualitas
mahasiswa
·
Lengkapnya
fasilitas ICT dikelas
·
Lengkapnya
laboratoium khusus perbankan
·
Pembelajaran ditekankan kepada praktik dan mendorong mahasiswa aktif
dalam proses pembelajaran (active learning).
·
Tenaga-tenaga professional dan berdedikasi tinggi, baik dosen maupun
tenaga kependidikan
|
Weakness
(Kelemahan)
·
Kurikulum Program Studi tidak bisa mencetak banker secara langsung
·
Kompetensi dosen
untuk mata kuliah berbasis Teknologi Informasi masih kurang optimal
·
Resource Sharing
internet dengan universitas
kurang memadai dengan keperluan proses pembelajaran
|
Opportunity
(Peluang)
·
Banyaknya peluang
kerjasama perbaikan kurikulum baik dari perguruan tinggi maupun
stakeholder
·
Adanya program
hibah dari DIKTI maupun DIKTIS dan instansi dari luar
·
Inovasi rancangan
pembelajaran dan praktikum perbankan
|
Strategi (S-O)
·
Meningkatkan pemanfaatan
teknologi informasi dalam proses pembelajaran
·
Meningkatkan konsisensi
metode pembelajaran sesuai dengan TIU dan TIK
|
Strategi (W-O)
·
Memprogramkan
pendidikan dan pelatihan tentang teknologi informasi di bidang perbankan bagi
dosen dan mahasiswa
·
Melakukan
pemeliharaan terhadap sistem informasi
|
Threats (Ancaman)
·
Persyaratan kerja
yang semakin berat membutuhkan penyesuaian kurikulum yang dapat membekali
mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja
·
Adanya isu
perguruan tinggi dari luar negeri bertaraf internsional yang diselenggarakan
di Indonesia
|
Strategi (S-T)
·
Merancang implementasi
keunggulan Prodi untuk mendukung suasana akademik.
·
Evaluasi
kurikulum secara periodik
|
Strategi (T-W)
·
Meningkatkan
kompetensi dosen untuk berinovasi dalam pembelajaran
·
Meningkatkan
suasana akademik
|
Tabel 5.5 Analisis SWOT
Pembiayaan, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi
Internal
Eksternal
|
Strength (Kekuatan)
·
Sarana
dan prasarana cukup memadai
·
Sistem
pembelajaran yang berbasis multimedia
·
Berubahnya status STAIN Palangkaraya menjadi IAIN
Palangkaraya
·
Lokasi kampus
mudah diakses
·
Laboratorium
terpadu yang sangat mendukung pembelajaran
·
Perpustakaan
e-library
|
Weakness
(Kelemahan)
·
Belum
lengkap operator atau teknisi yang mengelola sarana prasana
·
Kampus belum
memenuhi kawasan hijau
·
Jumlah koleksi
pustaka belum dapat memenuhi kebutuhan semua Prodi
|
Opportunity
(Peluang)
·
Peluang
kerja sama dengan perguruan tinggi ternama, baik di dalam negeri maupun luar
negeri
·
Kemajuan
teknologi informasi memungkinkan pembelajaran lebih variatif, inovatif dan
atraktif
·
Dana hibah untuk
pengembangan sarana dari pemerintah maupun swasta sangat terbuka
|
Strategi (S-O)
·
Updating
infrastruktur secara berkelanjutan
·
Mengintensifkan kerjasama
baik dengan DIKTI, DIKTIS
maupun pihak swasta dalam meningkatkan sumber dana
|
Strategi (W-O)
·
Peningkatan pemanfaatan
berbagai fasilitas
penunjang pendidikan dengan lebih memadai bagi dosen dan
mahasiswa
·
Meningkatkan
manajemen pengelolaan aset berorientasi pada green campus.
|
Threats (Ancaman)
·
Perkembangan
teknologi informasi yang sangat cepat berdampak pada
updating sistem informasi
·
Perkembangan teknologi
yang cepat menjadikan beberapa peralatan
dan software harus
selalu di update
|
Strategi (S-T)
·
Mengoptimalkan
pemanfaatan sarana prasarana
·
Mengembangkan
peralatan laboratorium terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi
·
Mengembangkan
model dan metode pembelajaran dengan e-learning
|
Strategi (T-W)
·
Meningkatkan
kemudahan akses jurnal melalui pemanfaatan e-jurnal
·
Meningkatkan
manajemen pengelolaan gedung dan aset
|
Tabel 5.6 Analisis SWOT
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat
Internal
Eksternal
|
Strength (Kekuatan)
·
Lembaga pada tingkat institut dan pada tingkat fakultas yang fokus
untuk mengkoordinir kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
·
Potensi akademik dosen dan mahasiswa yang didukung dengan etos kerja
dan komiten yang tinggi para pengelola prodi dan fakultas
·
Jurnal ilmiah yang tersedia bagi dosen dan mahasiswa
·
Jumlah penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat terus meningkat.
·
Alokasi dana
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat cukup memadai
|
Weakness
(Kelemahan)
·
Hak kekayaan
intelektual masih rendah
·
Produktivitas
dosen tentang pengabdian kepada masyarakat belum signifikan
·
Penelitian dosen
belum sepenuhnya sesuai dengan road-map penelitian
|
Opportunity
(Peluang)
·
Banyaknya
sumber-sumber dana yang
tersedia bagi penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
baik dalam maupun luar negeri
|
Strategi (S-O)
·
Menyusun road map
pengabdian kepada masyarakat yang mengacu pada road map penelitian.
·
Meningkatkan
kualitas karya dosen yang potensial
|
Strategi (W-O)
·
Menyempurnakan
kebijakan pengabdian kepada masyarakat.
·
Menyusun sistem
reward kinerja dosen dalam riset.
|
Threats (Ancaman)
·
Banyaknya perguruan tinggi lain yang aktif untuk
memperoleh sumber dana penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
|
Strategi (S-T)
·
Menyempurnakan
kebijakan riset terkait plagiasi
·
Mendesain program
pengabdian kepada masyarakat yang multidisiplin
|
Strategi (T-W)
·
Melakukan
kolaborasi riset
·
Melaksanakan
kolaborasi dengan Perguruan Tinggi/ pemerintah daerah untuk pemberdayaan
masyarakat
|
5.1 Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki Program Studi Perbankan Syariah dianalisis mulai dari Visi, misi,
tujuan dan sasaran; tata pamong, kepemimpinan, system pengelolaan dan
penjaminan mutu; mahasiswa dan lulusan; sumber daya dosen dan tenaga pendukung;
kurikulum dan sistem pembelajaran yang didukung dengan ketersediaan dan
penggunaan sarana dan prasarana, dan produktivitas akademik berupa penelitian,
pengabdian dan pengembangan kerjasama, adalah sebagai berikut:
1. Kesesuaian visi, misi dan tujuan Prodi PBS dengan FEBI,
begitu pula antara visi dengan misi prodi dan berikut tujuannya yang
menunjukkan adanya konsistensi dalam konsep hingga tataran aksiologi;
2. Masing-masing elemen yang dijabarkan dalam misi dan
tujuan prodi adalah satu kesatuan yang
lengkap dan komprehensif yaitu: Penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran yang unggul dan terdepan dengan dinamika akademisi
yang beretika dan bermoral, khususnya dalam bidang Perbankan Syariah dengan diberikannya keilmuan praktis dan
keterampilan merupakan prasyarat untuk menciptakan mahasiswa yang mampu dalam
mengatasi problem perbankan berbasis Islam; Penelitian dan pengkajian keilmuan merupakan cara untuk mengembangkan
keilmuan Perbankan Syariah dan pengabdian masyarakat sebagai tindak lanjut dari
hasil penelitian merupakan bentuk pengembangan masyarakat (social
development) dalam rangka pembangunan dan penyadaran masyarakat akan
pentingnya suatu laporan keuangan; Iklim pengelolaan dan pelayanan akademis
yang telah berlangsung cukup baik sehingga yang perlu diciptakan adalah
peningkatan kualitas dan kuantitas dari entitas layanan yang ada; dan Jaringan
kerjasama yang telah terpola secara top down dari institusi hingga fakultas
diperluas dengan membuat jaringan baru dan memperkuat jaringan kerjasama yang
lama baik regional, nasional maupun internasional.
3. Dari segi tata pamong, kepemimpinan dan pengelolaan
hingga jaminan mutu memiliki kekuatan: Kualitas SDM ketua prodi dengan kompetensi
tinggi untuk mengemban amanat tersebut. Ketua program studi memiliki pengalaman
manajerial organisasi dan kualifikasi keilmuan yang sesuai dengan prodi. Selain
itu, juga aktif dalam organisasi profesi keuangan syariah; dari sisi
manajerial, tugas-tugas program studi dilakukan sesuai dengan job description
masing-masing. Proses pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis,
transparan, akuntabel dan bertanggung jawab sehingga tercipta atmosfir
kebersamaan dalam tanggung jawab yang dapat mengantarkan prinsip Good
Coorporate Governance.
4. Penjaminan
mutu prodi memiliki kekuatan dengan adanya unit Penjaminan Mutu di tingkat fakultas (KPMF dan GPMP) yang terkoordinasi dengan baik
dengan LPM pada tingkat Institut.; Sudah tersusunnya dokumen-dokumen
pendukung dalam pengelolaan dan penjaminan mutu seperti kebijakan mutu, sasaran
mutu dan juga prosedur mutu sebagai acuan; Sudah terjalin kerjasama dan kemitraan yang komprehensif
antara prodi dan fakultas dengan pihak-pihak yang relevan di dalam pengembangan
dan penjaminan mutu; dan komitmen yang
kuat dari pimpinan di tingkat universitas, fakultas dan prodi untuk menjalin
kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak lain.
5. Kekuatan
dari aspek mahasiswa yakni telah menggunakan empat model seleksi dan standar
yang diterapkan dirasa cukup representatif, input mahasiswa mayoritas berasal
dari Madrasah yang berbasis pesantren, keragaman latar budaya mahasiswa, secara
kultur akademik, dapat meningkatkan mutu akademik yang disalurkan melalui
berbagai forum dan kegiatan pengembangan intelektual baik di internal maupun
eksternal kampus. Dengan pedoman
pendidikan dan optimalisasi perwalian, sangat memungkinkan mahasiswa dapat
menyelesaikan studinya tepat waktu dengan mutu lulusan yang berpatokan pada
standar yang dibuat oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Lembaga
Penjaminan Mutu LPM IAIN Palangka Raya.
6. Tersedianya
dana untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat baik tingkat fakultas
dan institusi melalui LP2M; Kualifikasi pendidikan dosen yang mayoritas sudah
doktor berefek positif terhadap pembinaan akademik mahasiswa dan pengembangan
prodi; Kualifikasi tenaga kependidikan yang berpendidikan S2 tentu sangat
berpengaruh pada kompetensinya
7. Kurikulum
prodi memiliki kekuatan: telah melakukan kajian dan peninjauan dengan memperhatikan kebutuhan
pasar dan perkembangan keilmuan Perbankan Syariah; penyusunan kurikulum Program Studi dilakukan dengan
melibatkan beberapa pakar sesuai dengan disiplin keilmuan yang dikembangkan
oleh Program Studi dan para pelaku usaha, praktisi bank, bankir. Pembahasan
kurikulum Program Studi dilakukan dengan melakukan benchmarking dengan
kurikulum di beberapa prodi yang sama pada Lembaga Pendidikian Tinggi yang
berkualifikasi baik seperti UIN Malang; dan telah terjalin kerjasama luar
negeri dengan beberapa perguruan tinggi seperti COLGIS UUM (College of Lawa, Goverment and International Studies
Universitas Utara Malaysia) sehingga akan menambah kekuatan dalam peningkatan
mutu kurikulum prodi Perbankan Syariah. Proses pembelajaran yang dilakukan pada Program Studi
memiliki kekuatan: Proses pembelajaran dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan kontrak perkuliahan antara dosen pengampu matakuliah dengan mahasiswa
mengenai silabus matakuliah, metode pembelajaran, etika akademik, sistem
penilaian, dan toleransi keterlambatan; Proses pembelajaran ditekankan kepada
praktik dan mendorong mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran (active
learning); dan Proses pembelajaran didukung oleh peralatan dan teknologi
yang cukup canggih dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran. Ditambah dengan suasana akademik yang dibangun Program Studi
memiliki beberapa kekuatan, di antaranya: latar belakang dan konsentrasi
keilmuan yang melekat pada nilai-nilai keislaman antara mahasiswa dan dosen
serta tenaga kependidikan, sehingga terbina hubungan yang harmonis dan nyaman;
Adanya sikap keterbukaan didukung dengan keberadaan prodi ini sebagai prodi diproyeksikan tumbuh dan berkembang
dengan baik di Kalimatan Tengah
mendorong pihak prodi lebih giat menjadikan prodi unggulan; dan Suasana akademik
Program Studi didukung oleh tenaga-tenaga professional dan berdedikasi tinggi,
baik dosen maupun tenaga kependidikannya.
8. Sarana dan prasarana yang telah
dimiliki oleh Program Studi Perbankan
Syariah yang
cukup memadai. Sistem pembelajaran berbasis multimedia sangat memudahkan proses
transfer keilmuan dari dosen dan mahasiswa serta memudahkan komunikasi dan
diskusi. Sumber belajar yang berbasis e-library sangat memudahkan
mahasiswa dalam mengakses keilmuan sesuai dengan minatnya.
9. Kekuatan
terkait penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama Program Studi
Perbankan Syariah: 1) Adanya lembaga yang fokus untuk mengkoordinir kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat; 2) Potensi akademik dosen dan mahasiswa
didukung dengan etos kerja dan komiten yang tinggi para pengelola prodi dan
fakultas; 3) Adanya jurnal ilmiah yang tersedia bagi dosen dan mahasiswa; 4)
Telah terjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga baik di dalam ataupun luar
negeri yang terus ditingkatkan; 5) Program Studi Perbankan
Syariah sebagai prodi yang keberadaannya sangat diharapkan oleh
masyarakat harus mampu menjawab dinamika, perkembangan perbankan baik tingkat
nasional maupun global.
5.2
Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang teridenfikasi meliputi:
1.
Sulitnya mengukur tingkat kedalaman spiritual dan keagungan akhlak
mahasiswa, mengingat aspek tersebut tidak bisa diukur secara tepat dan input
mahasiswa yang latar belakang pendidikannya dari umum (meskipun mayoritas dari
madrasah) sehingga perlu pembinaan yang strategi khusus dalam menempa keilmuan
dan amaliyah keislaman mereka.
2.
Terkait
Sumberdaya Manusia kelemahannya adalah: kurangnya jumlah SDM dalam memberikan
pelayanan kepada mahasiswa, sehingga beban yang ditanggung relatif berat dan job
description belum dapat diterapkan sepenuhnya; Standar
rekrutmen yang tinggi dengan kuota yang terbatas dikhawatirkan tidak dapat
dipenuhi, sehingga fakultas tidak segera memenuhi tenaga dosen, namun kelemahan
itu bisa diatasi dengan adanya Dosen tetap antar prodi dengan kompetensi yang
tidak jauh berbeda dan dengan mengangkat (sementara) DLB; Dosen yang berstatus
doctor dengan aktivitas luar yang padat berakibat pada jadwal perkuliahan,
namun bisa diatasi dengan mengintensifkan
komunikasi dengan mahasiswa untuk menentukan waktu perkuliahan antara dosen dan
mahasiswa; dan Tenaga administrasi yang berstatus tenaga kontrak, disamping
memiliki sisi positif ada juga sisi negatifnya. Sisi positifnya adalah pada
umumnya tenaga kontrak lebih komitmen disamping tenaga PNS, sedangkan sisi
negatif adalah tingkat kesejahteraannya masih memperihatinkan meskipun sudah
sesuai dengan standar UMR.
3.
Kelemahan dalam penjaminan mutu yaitu: Terbatasnya anggota untuk melakukan evaluasi
penjaminan mutu secara terus menerus;
Kurangnya kesadaran dalam mematuhi
standar mutu yang baku dalam setiap aktivitas akademik; Masih
kurangnya sinkronisasi dan koordinasi antar unit; Kurangnya
kesadaran untuk mematuhi prosedur kerja yang telah baku; Padatnya
kesibukan sebagian personal di dalam unit dapat mengganggu aktivitas di dalam
pengembangan lembaga; Terlalu padatnya aktivitas akademik
di program studi dapat memecah konsentrasi dalam mengembangkan lembaga dan
tugas-tugas pengajaran.
4.
Kendala yang dirasakan sampai saat ini, adalah kurangnya sarana dan
lembaga pendukung, iklim akademik, kemandirian dan rendahnya tradisi
intelektual mahasiswa, sehingga kurang terlibat dalam menghadiri pengarahan,
diskusi dan seminar yang diadakan oleh fakultas maupun universitas. Dalam hal pengadaan masih terpusat di institut sehingga
pemenuhan kebutuhan sarana-prasarana terkadang tidak pasti diperuntukan bagi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam setiap tahunnya sehingga menunggu waktu yang
lama. Di samping itu belum terpenuhi kuota operator atau teknisi yang mengelola
sarana prasana.
5.
Ada
beberapa kendala dan kelemahan penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama
di Program Studi
Perbankan Syariah. 1) keterbatasan dana berdampak pada cakupan obyek
penelitian yang ingin dikerjakan. 2) keterbatasan
bahasa ketika menerima student exchange dan visiting lecturer dari luar negeri seperti Thailand, Malaysia dan
India. 3) Terbatasnya sumber daya dosen selaku peneliti yang juga terlibat
dalam pengelolaan prodi/fakultas dan institut dalam jabatan masing-masing
sehingga kualitas penelitian belum mancapai maksimal. 4) publikasi hasil
penelitian dosen dan mahasiswa belum maksimal karena terbatasnya dana
pengelolaan website pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan perpustakaan
IAIN Palangka Raya. 5) Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat belum sepenuhnya dilakukan,
namun didasarkan kepada program kegiatan yang direncanakan secara top down,
baik dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Palangka
Raya maupun dari faktor sumber daya dosen yang mayoritas terlibat dalam
pengelolaan lembaga sehingga belum maksimal dalam melaksanakan penelitian dan
pengabdian.
6.
Kurikulum Program
Studi Perbankan Syariah juga memiliki kelemahan: Kurikulum masih belum fokus dalam beberapa konsentrasi
prodi, masih bersifat global dan hanya ada mata kuliah pilihan untuk mendukung
profesi tambahan yang SKSnya masih terbatas; Kurikulum Program Studi belum
memadai untuk bisa mencetak manager keuangan, tetapi para lulusan harus
mengikuti pendidikan lanjutan untuk bisa memiliki kedua profesi tersebut; dan
Prodi baru saja mengeluarkan lulusan sehingga proyeksi kurikulum berbasis
serapan dunia kerja belum dapat dipastikan ketepatannya.
7.
Kelemahan
terkait proses pembelajaran yaitu: Keterbatasan SDM membuat dosen dibebani
tugas tambahan sebagai pejabat maupun dalam pengelolaan administrasi di
institusi/fakultas/prodi sehingga menyita waktu untuk fokus dalam proses
pembelajaran; adanya beberapa peralatan pendukung dan teknologi di ruang kelas
yang sudah lama sehingga memerlukan pemeliharaan yang intensif dan cukup mengganggu
proses pembelajaran, sedangkan pengadaan peralatan baru masih terbatas dana
dengan sistem birokrasi keuangan yang masih sentralistik.
5.3
Peluang (Opportunity)
Ada
beberapa peluang yang bisa diperoleh berdasarkan analisa dari beberapa komponen Program Studi Perbankan Syariah, yakni:
1.
Telah tersedianya ma’had sebagai tonggak awal pembinaan moral dan akhlak
mahasiswa yang ditunjang dengan iklim akademisi yang syarat nilai-nilai
ruhaniah, hal ini penjadi peluang guna mencetak lulusan yang unggul, professional,
terdepan dan kompetitif dengan memiliki komitemn moral yang kuat.
2.
Pengembangan prodi telah didukung dengan seperangkat peraturan
perundang-undangan yang menguatkan dan mendukung misi dan tujuan Program Studi.
3.
Berbagai peluang penelitian dan pengabdian bidang Perbankan Syariah yang ditawarkan oleh Kementerian Agama RI,
LP2M IAIN Palangka Raya, dan berbagai instansi lain dalam dan luar negeri; Obyek
kajian dalam bidang Perbankan Syariah sangat dinamis dan kompleks di Indonesia
dan bahkan dunia sangat banyak yang belum tersentuh; adanya peraturan dan kebijakan pemerintah tentang
kualifikasi dosen dan mahasiswa dalam bidang penelitian melalui syarat wajib
publikasi karya ilmiah mahasiswa S1, S2, dan S3 (Surat
Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012) menjadi
peluang penguatan kuantitas dan kualitas penelitian mahasiswa; dan ketentuan
BKD yang menuntut dosen untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas tri
dharma.
4.
Kebutuhan
masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang berkualitas sangatlah tinggi. Dengan adanya sarana dan prasarana serta fasilitas yang
dimiliki oleh Program Studi, maka peluang-peluang kerja sama dengan perguruan
tinggi ternama, baik di dalam negeri maupun luar negeri dalam penyelenggarakan
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran bisa dilakukan sehingga membuat daya tarik tersendiri bagi
masyarakat.
5.
Sistem
perwalian yang mengacu pada pelayanan prima menjadi media alternatif pembinaan
mahasiswa, di samping lembaga-lembaga atau wadah-wadah kemahasiswaan tingkat
jurusan/fakultas. Semua ini ikut bergabung dalam menumbuhkan suasana akademik
yang dapat mengantarkan keberhasilan mahasiswa secara keseluruhan. Program
Studi juga menyediakan laboratoium dan menyelenggarakan kegiatan praktikum
untuk mendukung keahlian mahasiswa agar mampu mengimplementasikan pengetahuan
dalam kehidupan dan dunia kerja di lembaga-lembaga stakeholders. Di samping itu, Program Studi Perbankan Syariah menjadi harapan masyarakat di Kalimantan Tengah dengan
wilayahnya yang terus berkembang memungkinkan terbukanya lapangan kerja yang
lebih banyak bagi lulusan ditunjang dengan adanya kerjasama antara Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam dengan beberapa calon pengguna seperti Pemko dan
Pemda, Perbankan Syariah Kota Palangka Raya, Otoritas Jasa Keuangan, Asuransi
keuangan syariah, dan Kementerian Agama Kalimantan Tengah.
6.
Terkait kemahasiswaan dan lulusan, beberapa peluangnya adalah: Rasio
perbandingan antara mahasiswa dan dosen yakni 1:35 memudahkan para dosen dan
tenaga kependidikan menyisihkan wakatu untuk peningkatan kualitas dan
kompetensi melalui pembinaan dan pelatihan baik di lingkungan kampus maupun di
luar kampus; Sistem rekruitmen yang kredibel dan transparan dengan
persyarakatan yang ketat diharapkan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan
berkarakter baik; dan Keberadaan Program Studi Perbankan
Syariah sebagai dambaan
di wilayah Kalimantan Tengah dengan keunggulan yang terus
diupayakan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa, hal ini memicu
semangat para pengelola prodi, dosen dan tenaga kependidikan untuk terus giat
menggali potensi diri dalam rangka pengabdian kepada lembaga.
7.
Terkait kurikulum, proses pembelajaran dan suasana akademik terdapat
peluang: Keterlibatan stakeholder seperti lembaga keuangan
dalam penyusunan kurikulum memudahkan komunikasi dan koordinasi dalam membantu
para alumni menangkap peluang kerja; Penggunaan benchmarking memudahkan penyesuaian dan pengembangan kurikulum
terhadap perkembangan kebutuhan pasar dan selanjutnya dapat membuka peluang
yang besar atas akseptasi pasar dan dunia kerja terhadap lulusan Program Studi;
Proses pembelajaran yang mengedepankan kebersamaan, kedisiplinan, etika dan
prestasi di Program Studi membuka peluang yaitu: Menarik minat para calon
mahasiswa dalam maupun luar negeri untuk menimba dan mengembangkan ilmu di
Program Studi; Mengantarkan program studi sebagai prodi yang unggul dan
kompetitif; dan Suasana akademik yang mengedepankan kekeluargaan dan didukung
dengan teknologi yang cukup canggih dalam proses pembelajarannya memiliki peluang
kemudahan pelaksanaan kerjasama dalam pembelajaran dengan perguruan tinggi lain
terutama luar negeri dalam program student
exchange seperti teleconference dan e-learning; dan menarik
para mahasiswa asing dan mahasiswa di wilayah Kalimantan terlebih Indonesia
secara luas untuk belajar di Program Studi; serta adanya
pengembangan kerjasama luar negeri mensyaratkan dosen memiliki kemampuan bahasa
asing minimal bahasa inggeris.
5.4 Ancaman (Threat)
Ancaman yang akan dihadapi Program Studi Perbankan Syariah adalah:
1.
Ditinjau
dari rumusan visi, misi, dan tujuan prodi secara umum ancamannya adalah:
pengaruh negatif globalisasi terhadap moral dan perilaku mahasiswa, baik
akademik maupun sosial dan persaingan global dalam dunia pendidikan yang kadang kala berjalan dengan tidak sehat;
2.
Ancaman dan tantangan yang dimiliki program studi dalam
kaitannya dengan SDM dan tata pamong diantaranya: semakin tingginya persaingan
dalam bidang pendidikan yang menekankan keunggulan kompetitif; era globalisasi
yang dapat menimbulkan sikap hedonis dan materialis; kurangnya minat masyarakat karena belum mengenal jauh
terhadap prospek masa depan mahasiswa yang kuliah di Program Studi Perbankan Syariah; atau karena semakin menurunnya minat masyarakat
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi;,
menjadi tantangan besar bagi pengelola prodi untuk meningkatkan quality assurance sesuai standart dari
BAN-PT.
3.
Dari segi SDM ancamannya adalah tingginya
standar persyaratan menjadi guru besar sehingga menghambat pengembangan prodi
sebagai prodi unggulan dan terdapat melalui instrumen dosen; serta sistem
rekruitmen dosen dan tenaga administrasi yang terpusat dan sangat tergantung
kepada kebijakan Negara (MENPAN-RB dan Kementerian Keuangan) yang tidak menentu
sehingga rencana rekrutmen menjadi batal (tahun 2013-2014).
4.
Terkait
kurikulum, poses pembelajaran dan suasana akademik , ancamannya adalah:
Perkembangan keilmuan dan problem Perbankan Syariah yang begitu cepat di tingkat nasional dan global yang harus
senantiasa diikuti dan selanjutnya dimasukkan dalam kurikulum Program Studi,
namun tanpa ditunjang dengan progesifitas para dosen Program Studi dalam meng-update ilmu dan pengalaman; Terkait suasana akademik adalah secara internal institut ada perbedaan persepsi dan
penerapan kebijakan terkait pemberian tunjangan dan penerapan disiplin pegawai
antar fakultas maupun unit yang berakibat pada kesenjangan informasi dan
kesejahteraan finansial khususnya antara dosen dan tenaga kependidikan.
5.
Derasnya arus globalisasi dan pesatnya perkembangan dan
kemajuan teknologi dan informasi menuntut tersedianya sarana dan prasarana yang
canggih dan pengelola yang profesional. Jika hal ini belum terpenuhi maka akan
melemahkan daya saing prodi maupun fakultas baik kelembagaan maupun output para
lulusan dalam kancah persaingan global.
6.
Pada
aspek penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama
di Program Studi Perbankan Syariah mengharuskan program studi memiliki ciri khas dan fokus
penelitian dan pengabdian yang berbeda; kesulitan dalam
menjembatani kesenjangan antara aspek teoritis dan praktis serta
mengintegrasikan aspek-aspek syariah dengan perbankan dalam proses pengajaran;
sangat dinamisnya wacana perbankan mengharuskan adanya kajian yang mendalam dan
komprehensif; dan adanya tuntutan aturan yang mensyaratkan kualitas yang ketat
namun belum dibarengi dengan progersivitas kemampuan akademik dosen dalam
bidang penelitian dan pengabdian, serta mengintegrasikan antara aspek
pengajaran, penelitian dan pengabdian dalam satu formula yang komprehensif karena
banyak terlibat dalam pelayanan dan pengelolaan
lembaga secara struktural.
Strategi dan
Pengembangan
Berdasarkan analisis SWOT
di atas, Program Studi telah merancang strategi dan upaya pengembangannya. Rencana program studi secara garis besar mengikuti Rencana
Strategis tahun 2015-2019 dalam rangka menjadi Fakultas yang unggul,
profesional dan kompetitif dalam mengembangkan ilmu-ilmu ekonomi syariah menuju
UIN tahun 2022 dengan fokus pada perubahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Untuk itu Program Studi Perbankan Syariah merencanakan
beberapa program berikut:
1.
Menambah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
melalui jalur seleksi ASN maupun melalui jalur tenaga honorer;
2.
Optimalisasi pengelolaan sistem teknologi dan
informasi yang canggih dan terintegrasi;
3.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama
kelembagaan dalam dan luar negeri;
4.
Peninjauan kurikulum dan silabus prodi setiap tahun
5.
Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana serta
layanan akademik;
6.
Peningkatan kemampuan bahasa asing bagi mahasiswa dan
dosen melalui pelatihan dan kursus non SKS, tes TOEFL serta pembudayaan
english/arabic speaking di lingkungan kampus;
7.
Peningkatan sistem audit mutu internal prodi melalui
Gugus Penjaminan Mutu Prodi;
8.
Penegakan kode etik peraturan melalui sistem
penghargaan dan sanksi bagi seluruh komponen mahasiswa, dosen dan tenaga
kependidikan;
9.
Produktivitas dan publikasi karya ilmiah dosen dalam
jurnal terakreditasi nasional dan internasional setiap tahun minimal 1 orang
dosen;
10.
Peningkatan kuantitas dan kualitas buku ajar dan
karya dosen dan mahasiswa;
11.
Membuat desain
pengabdian masyarakat unggulan prodi;
12.
Optimalisasi pengelolaan jurnal target terakreditasi
online;
13.
Penyediaan peralatan laboratorium peradilan semu,
perpustakaan dan digital library Program Studi Perbankan
Syariah;
14.
Peningkatan kuantitas raw input mahasiswa dan mutu kegiatan kemahasiswaan di bidang
keagamaan, karya ilmiah, seni budaya dan olahraga ditingkat regional dan
nasional;
15.
Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar,
penyelesaian studi tepat waktu, dan pencapaian kompetensi lulusan;
16.
Peningkatan peran alumni untuk pengembangan lembaga.
Rencana impelementasi program
dilakukan secara bertahap melalui program tahunan dan dievaluasi berdasarkan
capaian kinerja dengan indikator tertentu untuk masing-masing rencana program
yang telah ditetapkan.
BAB VI
IMPLEMENTASI
PROGRAM
Implementasi program dirancang
secara bertahap sesuai dengan prioritas dan jenis kegiatan, baik sebagai
kegiatan rutin atau kegiatan khusus. Implementasi program dievaluasi
berdasarkan capaian kinerja dengan indikator tertentu untuk masing-masing
program/ kegiatan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini:
No
|
Sasaran
|
Strategi
|
Indikator
capaian
|
Ukuran
|
Tahapan
Capaian
|
||||
2015
|
2016
|
2017
|
2018
|
2019
|
|||||
1
|
Terwujudnya pendidikan dan pembelajaran Perbankan
Syariah yang profesional berakhlak
mulia sesuai
dengan prinsip-prinsip Syariah.
|
a.
Program peningkatan dan penjaminan mutu kurikulum dan
silabus untuk memenuhi standar nasional dengan kebijakan pengembangan dan
otonomi akademik;
|
Pembaharuan silabus pada awal semester yang
memperhatikan perkembangan ilmu perbankan Berbasis KKNI dan kebutuhan bursa
kerja
|
%
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
b. Program
peningkatan mutu tenaga pendidik melalui pembinaan, pendidikan dan pelatihan,
workshop, seminar, dan kompetisi;
|
kegiatan
pelatihan, seminar, lomba dan workshop yang sesuai dengan bidang ilmu dosen
tingkat internasional
|
Jumlah
kegiatan
|
2 Nasional
|
4 Nasional
|
5 Nasional
1
Internasional
|
5 Nasional
2 Internasional
|
5 Nasional
3
Internasional
|
||
c.
Program penambahan dan pemeliharaan media pembelajaran
secara simultan dan bertahap;
|
Kelengkapan
media pembelajaran
|
Media
|
Infocus
|
TV 32 inci
|
Lab mini bank
|
Lab
pendidikan dewan pengawas syariah
|
Lab bisnis
dan pusat karir
|
||
d. Program
pengendalian (monitoring dan evaluasi) mutu secara rutin dan periodik;
|
Peningkatan
pembelajaran dosen
|
%
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
||
e.
Program studi banding antar perguruan tinggi.
|
Melakukan
studi banding
|
Nasional/
internasional
|
Nasional
|
Nasional
|
Nasional
|
Nasional dan
Internasional
|
Nasional dan
Internasional
|
||
f.
Program pembinaan dan pembudayaan karakter islami dan
pengembangan bahasa di kampus yang terintegrasi dengan ma’had.
|
Bela dan beli
produk syariah
|
%
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
||
g. Meningkatkan
IPk minimal 3.01
|
IPk minimal
3.01
|
nilai
|
2.80
|
2.90
|
3.00
|
3.01
|
3.15
|
||
2
|
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dan
pengabdian masyarakat.
|
a. Program
pemberian insentif penelitian dan pengabdian masyarakat yang selektif dan
kompetitif;
|
Jumlah
publikasi karya ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat
|
Jumlah
|
1 nasional
2 pengabdian
|
1 nasional
2 pengabdian
kepada masyarakat
|
1 nasional
terakreditasi
2 pengabdian
kepada masyarakat
|
1 nasional
terakreditasi dan berdampak
2 pengabdian
kepada masyarakat
|
1 nasional
terakreditasi dan berdampak
2 pengabdian
kepada masyarakat
|
b. Program
penjaminan mutu dengan berstandar pada baku mutu dan pedoman penelitian dan
pengabdian masyarakat;
|
Bimtek
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
|
%
|
50
|
55
|
60
|
65
|
70
|
||
c. Program
pengikutsertaan riset bertaraf nasional dan internasional di bidang Perbankan
Syariah;
|
Keikutsertaan
riset nasional dan internasional
|
Jumlah
|
2 Nasional
|
3 Nasional
|
4 Nasional
1
Internasional
|
5 Nasional
2
Internasional
|
6 Nasional
3
Internasional
|
||
d. Program
peningkatan partisipasi mahasiswa dan masyarakat dalam mengangkat dan
mengembangkan potensi masyarakat binaan.
|
Kegiatan
pengembangan masyarakat binaan
|
Jumlah
kegiatan
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
e. Program
pengembangan pertukaran mahasiswa (joint
program) dengan perguruan
tinggi/program studi yang bermutu, baik dalam ataupun luar negeri sehingga
mahasiswa mendapatkan gelar ganda.
|
Mahasiswa
yang berpartisipasi
|
Jumlah
|
0
|
0
|
0
|
1
luar negeri
|
2 luar negeri
|
||
3
|
Terciptanya pengelolaan dan pelayanan akademik yang
optimal dengan manajerial yang profesional dan kompetitif
|
a.
Pogram peningkatan kompetensi/mutu tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, melalui pendidikan, pelatihan, workshop, pembinaan,
seminar dan focus grup discussion;
|
Meningkatkan
pelatihan-pelatihan
|
Jumlah
|
0
|
1
|
2
|
2
|
3
|
b.
pengadaan sarana prasarana lebih lengkap dan menunjang
pegelolaan dan pelayanan akademik;
|
Pengadaan
sarana dan prasarana
|
Sarpras
|
gedung
perkuliahan Triple Tower
|
BI Corner
|
galeri
investasi, laboratorium computer
|
Pojok Bursa
Efek
|
gedung
perkuliahan
|
||
c.
Program penjaminan mutu manajemen dengan kebijakan
perencanaan seksama, menyeluruh dan terpadu.
|
Kinerja Tim
penjamin mutu
|
%
|
0
|
0
|
50
|
70
|
85
|
||
4
|
Tercetaknya lulusan yang memiliki kompetensi,
mandiri, dan profesional dengan komitmen yang kuat dalam bidang Ilmu
Perbankan Syariah
|
a.
Program penggalian, pengembangan, dan pembinaan minat dan
bakat mahasiswa;
|
Kegiatan
mahasiswa
|
Jumlah
|
1
|
3
|
4
|
6
|
7
|
b.
Program pembinaan dan pengawasan integratif pada setiap
kegiatan akademik;
|
Monitoring
dan evaluasi proses pembelajaran
|
%
|
60
|
65
|
75
|
85
|
90
|
||
c.
Program peningkatan kualitas mutu praktikum;
|
Panduan praktikum
|
%
|
0
|
0
|
60
|
75
|
80
|
||
d.
Program peninjauan kurikulum dan silabus secara periodik
dan berkesinambu-ngan;
|
Kurikulum disesuaikan dengan perkembangan keilmuan
dan kebutuhan bursa kerja
|
%
|
55
|
65
|
75
|
80
|
85
|
||
5
|
Terwujudnya kerjasama regional, nasional dan
internasional dalam pengembangan keilmuan Perbankan Syariah
|
a.
Penguatan jaringan
kerjasama;
|
kerjasama
dengan instansi pemerintahan dan swasta
|
Jumlah
|
18
|
27
|
34
|
40
|
45
|
b. Penambahan
jaringan kerjasama dengan lembaga perguruan tinggi nasional dan internasional
bidang Perbankan Syariah melalui pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi;
|
kerjasama
dengan lembaga perguruan tinggi nasional dan internasional
|
Jumlah
|
3
|
4
|
6
|
10
|
15
|
||
c.
Pengembangan
kerjasama dengan alumni
|
kerjasama
dengan alumni
|
Jumlah
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Program Studi Perbankan Syariah
tahun 2015-2019
memuat rencana pengembangan Prodi PBS 5 tahun mendatang. Rencana Strategis ini
merupakan dokumen perencanaan tingkat menengah yang menjadi acuan dalam
penyusunan rencana operasional tahunan.
Rencana
Strategis ini disusun berdasarkan perkiraan kondisi lima tahun mendatang dan
penjabaran dari Rencana Strategis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Renstra ini menyajikn visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Perbankan syariah
dalam menghadapi tantangan sesuai dengan tugas lembaga pendidikan.
Rencana
Strategis ini akan terus mengalami perubahan, setiap tahun atau dua tahun akan
dievaluasi tentang relevansinya dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Faktor
yang menentukan keberhasilan implementasi dari Renstra ini adalah pemahaman
sivitas akademika Program Studi Perbankan Syariah dalam memahami isi dokumen
rencana strategis ini sehingga Renstra ini perlu disosialisasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar